Dan kepunyaanNya lah bahtera-bahtera yang tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. Syair Imam Syafi'i : "Ilmuku selalu bersamaku kemana aku pergi, kalbuku yang telah menjadi gudangnya bukan lagi peti2 bila aku berada di rumah ilmuku pun bersamaku pula di rumah, dan bila aku di pasar ilmuku pun berada di pasar "
" Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya "QS:Al 'Alaq :96 (ayat 1-5) Dengan memberi perhatian kau berpeluang memperoleh lebih dari sebuah perhatian, dgn sabar kau akan mendapatkan lebih dari apa yg kamu harapkan, :)...

Other Link

Selasa, 10 Mei 2011

Deck Crane Vs Derek Boom

Tugas tambahan Sistim Perlengkapan Kapal
25 mei 2011





Untuk menunjang kerja kapal pada saat berlabuh, setiap kapal harus dilengkapi dengan sistim

perlengkapan jangkar dan alat tambat. Jangkar diulur pada saat kapal akan berlabuh, sehingga

dengan berat jangkar tersebut kapal akan mampu untuk tetap pada tempatnya.

Rangkaian jangkar pada setiap sisi terdiri dari,  jangkar- segel- swivel- segel- rantai- segel-

(beberapa segel dan rantai)- terakhir dikaitkan pd chain locker.

gambar. anchore

Peralatan penambat meliputi;

- Jangkar (anchor)

- Rantai jangkar (anchor chain)

- Lubang masuk dan keluar jangkar dan rantainya (hawspipe holes)

- Ruangan penyimpan rantai (Chain locker)

- Stopper

- Peralatan penarik jangkar (anchor handling equipment)


Bagian-bagian dan mekanismenya meliputi :
  • Jangkar (anchor)
  • Rantai jangkar (anchor chain)
  • Pipa rantai jangkar (Hawse-pipe)
  • Bak penyimpan rantai jangkar (chain locker)
  • Mesin untuk mengangkat /menurunkan rantai jangkar (wind lass)


Ditinjau dari penggunaanya maka jangkar dan perlengkapannya harus memenuhi persayaratan sebagai berikut :
  • Harus memenuhi persyaratan mengenai beratnya, jumlahnya dan kekuatannya
  • Panjang, berat dan kekuatan rantai jangkar harus cukup
  • Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.
  • Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya dan kekuatannya harus sedemikian hingga jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.
  • Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai , dapat menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul

Kapal-kapal niaga pelayaran besar umumnya dilengkapi dengan jangkar-jangkar
sebagai berikut:
  • Jangkar Haluan
  • Jangkar arus
  • Jangkar cemat

Perencanaan/susunan penjangkaran harus dilengkapi guna :
  • Dengan cepat menurunkan jangkar haluan, mengeluarkan/mengulur kabel rantai sesuai kedalaman yang dibutuhkan dan menghentikan jalannya secara halus (dilakukan oleh anchoring machinery).
  • Menarik rantai jangkar berikut jangkarnya (dilakukan oleh anchoring machinery).
  • Mengikat rantai jangkar dengan pasti pada badan kapal saat membuang sauh dan dalam pelayarannya tak ada rantai yang diberikan bergerak yang dapat membahayakan.
  • Menempatkan jangkar pada lambung dengan baik (stoper).
  • Dapat menyimpan dan menempatkan jangkar dengan mudah (berhubungan dengan desain).
  • Dapat meluncurkan jangkar dan rantainya dengan cepat dari lambung dan menjatuhkanya keluar lambung (pengaman rantai terhadap lambung).
  • Dengan cepat mengeluarkan jangkar dari rantainya.
  • Ditinjau dari kegunaan diatas maka jangkar beserta perlengkapannya harus memenuhi persyaratan antara lain:
  • Jangkar-jangkar di atas kapal harus memenuhi persyaratan mengenai berat, jumlah dan kekuatannya.
  • Panjang, berat dan kekuatan rantai jangkar harus cukup.
  • Rantai jangkar harus diikat dengan baik dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dilepaskan dari sisi luar bak rantainya.
  • Peralatan jangkar termasuk bentuknya, penempatannya, dan kekuatannya harus sedemikian rupa hingga jangkar itu dengan cepat dan mudah dilayani.
  • Harus ada jaminan, agar pada waktu mengeluarkan rantai, dapat menahan tegangan-tegangan dan sentakan-sentakan yang timbul. Ketika kapal bertambat gaya-gaya yang bekerja pada jangkar, antara lain:
JENIS-JENIS JANGKAR
Menurut bentuknya secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua yaitu:
  1. Yang lengannya tak bergerak tetapi dilengkapi dengan tongkat
  2. Yang lengannya bergerak tetapi tidak dilengkapi dengan tongkat
Disamping pembagian tersebut diatas terdapat jenis-jenis lain tetapi pemakaiannya amat jarang dan untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu dan kapal khusus misalnya jangkar lengan banyak dan jangkar special.



Bagian-bagian jangkar :
  1. Tongkat (stock)
  2. Lobang tempat spie
  3. Dada
  4. Spie (pengunci)
  5. Batang jangkar
  6. Telapak jangkar
  7. Lengan jangkar
  8. Lobang tempat tongkat
  9. Segel penahan jangkar
Jangkar yang lengannya bergerak / berengsel tanpa stock
Umumnya dipakai sebagai jangkar haluan.
Bagian-bagiannya adalah sebagai berikut :
  1. Tiang jangkar (shank)
  2. Mahkota (crown)
  3. Lengan (arms)
  4. Telapak jangkar (flukes or palm)
  5. Segel penahan berat
  6. Engsel
Prinsip kerja dari jangkar ini adalah sebagai berikut :
  1. Apabila jangkar tersebut dijatuhkan maka pada tiang terdapat gaya yang sejajar dengan dasar laut sehingga telapaknya akan terdapat tegangan.
  2. Dengan demikian lengan kedua-duanya akan memutar ke bawah dan tangannya akan masuk ke bawah.
  3. Pada suatu kedudukan dimana antara tiang dan lengannya membentuk sudut 45o tiang akan menekan pada bagian dalam dari mahkota sehingga jangkar akan masuk lebih dalam ke dalam tanah selama ada gaya pada batang yang arahnya sejajar dengan tanah mengarah ke rantainya.
  4. Apabila gaya itu makin mengarah ke atas maka gaya tersebut berfungsi sebagai pengungkit yang akan memaksa tangan itu keluar dari tanah.
Disamping dari jenis dasar laut, kedudukan dari  batang terhadap dasar laut sangat penting agar jangkar dapat menahan kapal dengan baik. Kedudukan dari batang dipengaruhi oleh berat dan panjang rantai.
Keuntungan dari jangkar ini (berengsel) dibandingkan dengan jangkar tongkat adalah sebagai berikut :
  • Mudah dilayani
  • Batang dapat lurus dimasukkan ke dalam orlupnya
  • Lengan atau sendoknya, kedua-duanya  dapat masuk ke tanah
  • Kerugiannya adalah sebagai berikut :
  • Kurang kekuatan menahannya
  • Untuk kekuatan menahan yang sama jangkar berengsel lebih berat dari jangkar bertongkat (20% lebih berat) dengan catatan berat tongkat diabaikan atau tidak diperhitungkan

Rantai jangkar
Rantai jangkar terdiri atas potongan-potongan antara satu segel (shackle) dengan segel yang lainnya yang setiap potongan, panjangnya masing-masing 15 fathoms. Jumlah panjang rantai jangkar yang besar berkisar antara 240-330 fathoms. Menurut Lloyd register, satu segel panjangnya 15 fathom, atau sekitar 27.5 m. Sedang menurut Germanischer llyod 1 segel = 15 fathom  atau 25 m.
Gambar marking segel ketika dilakukan pemeriksaan rantai jangkar.
Yang dimaksud dengan tebal atau diameter rantai adalah : tebalnya bahan untuk membuat mata rantai biasa (original link). Mata rantai merupakan bagian dari rantai jangkar yang berbentuk lonjong, mata rantai itu di tengah-tengahnya diberi “dam” kecuali mata rantai yang berada pada ujung-ujung dari setiap panjang 15 fathoms sebelah kiri dan kanan dari segel. Dam-dam tersebut gunanya untuk menjaga agar rantai tidak berputar. Mata rantai yang tidak memakai dam ukurannya lebih besar dari mata rantai biasa.
Setiap segel jumlah mata rantainya selalu ganjil supaya sambungan segel harus pada kedudukan rata pada waktu mata spil jangkar. Segel-segel biasa (normal conecting shackle) yang menghubungkan setiap 15 fathoms panjang rantainya harus dipasang dengan lengkung menghadap ke arah jangkarnya, agar supaya pada waktu lego jangkar dapat licin dan tidak merusakkan mata spil jangkar.
Mata rantai merupakan bagian dari rantai jangkar yang berbentuk lonjong, mata rantai tersebut ditengahnya diberi “dam” kecuali mata rantai yang berada pada ujung dari segel.  Fungsi dari dam tersebut ialah untuk menjaga agar rantai tidak berputar. Mata rantai yang tidak memakai dam ukurannya lebih besar dibandingkan dengan mata rantai biasa.
Segel segel biasa (normal Connecting Shackle) yang dihubungkan tiap 15 fathoms panjang rantai harus dipasang dengan lengkungnya menghadap kea rah jangkarnya, agar supaya ketika lego jangkar tidak merusak mata spil jangkar.
Agar supaya baut segel biasa tidak dapat berputar, maka bentuknya lonjong dan di sebelah luarnya harus rata.
Setelah pen dimasukkan, agar tidak lepas maka ujungnya ditutup dengan timah yang dipanasi. Pada saat segel biasa (normal shackle) dileati mata spil jangkar,akan sering timbul kerusakan pada sisi segel xx sendiri karena bentuknya yang berlainan dengan mata rantai xx biasa.  Oleh karena itu kapal kapal kebanyakan menggunakan segel kenter (kenter Shackle). Segel kenter terdiri dari :
Setengah bagian segel yang dapat digeserkan melintang masing masing dan pada arah memanjangnya dapat mengunci.
Dam dipasang ditengah tengah, apabila dam dipasang, maka bagian bagian tadi tidak dapat digeserkan dalam arah melintang lagi.
Gambar kenter shackle dan urutan penyambungan rantai ke batang jangkar
Keterangan  gambar:
  1. Anchor shank
  2. Anchor/link
  3. Swivel
  4. Open Link
  5. Enlarged Link
  6. Kenter Shackle
  7. Crown Shackle
Sebuah borg pen masuk melalui mata rantai dam tadi, setelah borg pen ini terpasang,maka rantainya tidak akan terlepas lagi. Pen ini kemudian ditutup dengan timah agar tidak terlepas.
Gambar diatas juga menunjukkan urutan pengaturan untuk penyambungan antara rantai dengan batang jangkar.
Komposisi dan konstruksi dari rantai jangkar terdiri atas :
  • Ordinary link
  • Large link ( rantai antara End link dan Ordinary link)
  • End link ( rantai setelah Conecting shackle)
  • Conecting shackle ( sambungan rantau tiap 15 fathoms)
  • Anchor kanter shackle ( sambungan rantai pada jangkar)
  • Swivel (Perangkat yang memungkinkan jangkar dapat berputas tetapi tidak memutar rantai)
  • Kanter shackle (segel tiap 15 fathoms)
Kanter shackle terdiri dari :
  1. Setengah bagian segel yang dapat digeser melintang masing – masing dan pada arah memanjangnya dapat mengunci.
  2. Dam dipasang ditengah – tengahnya, apabila dam dipasang maka bagian – bagian tadi tidak dapat digeserkan dalam arah melintang lagi.
  3. Sebuah borg pen masuk melalui mata rantai dam tadi setelah borg pen terpasang maka mata rantainya tidak akan terlepas lagi. Pen ini kemudian ditutup dengan timah agar tidak terlepas.
  4. Bentuk dan ukuran segel kenter sama dengan rantai biasa.
Gambar penampang mekanisme rantai jangkar
Gambar Tata letak peralatan tambat di forecastle deck (aft view)
Swivel ( kili-kili )
Peranti  / perangkat mata rantai yang memungkinkan jangkar berputar, tanpa mengakibatkan rantai yang dipasang sebelum atau di belakang perangkat tersebut terpuntir
Crab Link  (Mata rantai kepiting
Salah  satu jenis mata rantai yang di pasang  pada ujung rantai pengikat balok-balok dan lain-lain. Tidak berbentuk lingkaran tetapi menyerupai kepiting
Gambar Macam penahan rantai
Guna mempertahankan kondisi rantai agar tidak cepat aus, maka setiap kali dilakukan pengedokan tahunan, maka posisi segel rantai di putar, sesuai urutan segelnya. Sebagai missal segel 1 ditempatkan untuk mengikat batang jangkar, maka pada tahun berikutnya, segel rantai 1 ditempatkan sebagai pengikat di lemari rantai jangkar, sedang segel pengikat jangkar menggunakan segel ke-2 yang terletak di belakang segel pertama. Demikian seterusnya, hingga semua segel dapat berotasi untuk dapat mengikat batang jangkar.


Chain Stopper/cable Stopper
Chain Stopper menyerap gaya tarik yang terjadi di rantai jangkar dan mendistribusikannya ke konstruksi lambung. Kemampuan cemat dari chain stopper sekuangnya 80% dari kekuatan putus rantai jangkar. Lebih jauh lagi, tahanan gesek yang ditimbulkan oleh pipa jangkar dapat menyerap gaya sebesar 20% dari kekuatan putus rantai minimal dan windlass harus mampu dapat memberikan tahanan gaya cemat sebesar 45% dari kekuatan putus tali minimal .
Gambar Tensioner              Gambar chain stopper dilengkapi dengan tensioner
Keterangan Gambar:        1. Fixture     2. Cable Stopper        3. Chain           4. Guad
Pemeliharaan Rantai Jangkar
Bagian yang paling ujung yaitu sepanjang 15 fathoms yang pertama pada umumnya kerusakannya kurang. Agar kerusakan-kerusakan rantai itu merata maka pada waktu kapal di dok 15 fathoms yang pertama dilepaskan lalu dipasang pada bagian yang belakang. Jadi kedudukan sekarang ialah 15 fathoms yang kedua menjadi 15 fathoms yang pertama, 15 fathoms yang ketiga  menjadi 15 fathoms yang kedua dan seterusnya, sedangkan 15 fathoms yang pertama menjadi 15 fathoms yang terakhir. Tiap kali naik dok hal ini dilakukan secara rotari seperti hal di atas. Jangan sampai terjadi bahwa setiap kali naik dok rantainya hanya di balik saja yaitu segel terakhir menjadi segel yang pertama dan begitu selanjutnya sehingga yang mengalami kerusakan adalah segel-segel bagian ujung-ujungnya saja.


PIPA RANTAI (HAWSE PIPE)
Hawse pipe adalah pipa rantai jangkar yang menghubungkan rumah jangkar ke geladak. Ketentuan yang paling penting yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
  • Dalam pengangkatan jangkar dari air laut tidak baleh membentur bagian depan kapal pada waktu kapal dalam keadaan trim + 5o .
  • Tiang jangkar harus masuk kelubang rantai jangkar meskipun letak telapak jangkar tidak teratur.
  • Lengan atau telapak jangkar harus merapat betul pada dinding kapal.
  • Jangkar harus da[at turun denganberatnya sendiri tanpa rintangan apapun .
  • Dalam pelayaran jangkar jangan sampai menggantung di air.
  • Panjang pipa rantai harus  cukup untuk masuknya tiang jangkar.
  • Lengkungan lobang pipa rantai digeladak dibuat sedemikian rupa hingga mempermudah masuk atau keluarnya rantai jangkar sehingga gesekan dapat dijaga seminimum mungkin .Selain itu lobang dilambung jangan sampai membuat sudut yang terlalu tajam.
  • Untuk kapal yang mempunyai tween deck, pusat dari pipa rantai harus sedemikian hingga letak pipa rantai tersebut tidak memotong geladal bagian bawah.
Diameter dalam hawse pipe tergantung dari diameter rantai jangkar sendiri, sehingga rantai jangkar dapat keluar masuk tanpa hanlangan. Diameter bagian bawah dibuat lebih besar antara 3-4 cm dibandingkan dengan atasnya. Umumnya dapat dipakai sebagai pedoman untuk diameter jangkar d = 25 m/m maka diameter dalam hawse pipe = 10,4 d.
Gambar tabung ratai jangkar               Gambar kapal dengan haluan tanpa kotak
jangkar
Gambar kapal dengan haluan tanpa kotak jangkar

BAK PENYIMPAN RANTAI (CHAIN LOCKER)
Umumnya pada kapal-kapal pengangkut letak chain locker adalah didepan collision bulkhead dan diatas fore peak tank.Sebelumnya chain locker diletakkan didepan ruang muat , hal ini tidak praktis karena sebagian volume ruang muat akan terambil.
Pada kapal-kapal penumpang besar apabila deep tank terletak dibelakang maka chain locker biasanya diletakkan diatasnya. Ditinjau dari bentuknya Chainlocker terbagi atas dua bagian :
  1. Berbentuk segi empat
  2. Berbentuk silinder
MESIN DEREK JANGKAR (WINDLASS)
Setiap kapal niaga pelayaran besar selalu dilengkapi dengan derek jangkar mekanis (windlass) yang dijalankan dengan uap,listrik atau hidrolis (biasanya untuk derek tunggal).
Windlass dibuat sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan sebagai berikut
  • Mampu menarik jangkar beserta rantainya meskipun jangkarnya tertancap dalam didasar laut.
  • Dapat menarik setiap rantai, maupun kedua-duanya dalam waktu yang bersamaan.
  • Dapat mengarea (melepaskan ) setiap rantai maupun kedua-duanya dalam waktu yang bersamaan.
  • Kecepatan pada waktu melepaskan harus dapat diatur pada setiap sisi rantai(kiri atau kanan).
  • Dapat menarik rantai dan bersamaan dengan itu melepaskan yang lainnya.
Gambar mekanis horisontal windlass
Pada gambar tersebut terlihat pada bagian yang berputar terdapat sebuah kabel pengangkat (cable lifter) yang bentuknya pas sesuai dengan rantai jangkar (anchor cable), sebuah drum tambat (mooring drum) yang digunakan untuk melepaskan tali tambat (mooring wire), dan sebuah tali tunda (warp end) yang digunakan selama proses pemindahan/penambatan kapal.
Masing-masing dari bagian tersebut akan digerakkan oleh motor dengan pentransmisian tenaga melalui kopling yang disebut sebagai dog clucth, sehingga dapat dikendalikan bagian mana dari windlas yang akan digunakan apakah cable lifter (untuk menurunkan atau menaikkan jangkar) ataukah mooring drum maupun tali tunda (warp end).
Selain dilengkapi oleh warp end  yang sering kali digerakkan bersamaan dengan mooring drum. Peralatan ini juga dilengkapi dengan band brake untuk menahan pergerakan cable lifter dan mooring drum apabila mesin mati, sehingga jangkar maupun tali tambat tidak akan telulur atau tertarik.
Posisi dari unit cable lifter ini diatur sedemikian rupa sehingga dapat menjangkau chain locker (kotak/almari dimana rantai disimpan yang di bawah almari tersebut terdapat mud box/kotak lumpur yang berfungsi untuk mengumpulkan kotoran setelah rantai jangkar dibersihkan dengan semprotan air laut)
Kegunaan utama dari windlass adalah sebagai penghubung atau penarik tali (rantai) jangakar. Windlass mempunyai kemampuan untuk mengangkat jangkar pada kecepatan rata-rata 5-6 fathoms/menit dari kedalaman 30-60 fathoms.
Pemilihan windllas dilihat dari segi ukurannya tergantung dari beberapa hal antara lain ;
- Ukuran kapal
- Service dari kapal
- Berat jangkar dan rantai jangkar
- Losses akibat gelombang air
- Losses akibat gesekan dari hawspipe (30%-40%)
Pada beberapa kapal, windlass digunakan sebagai alat emergency dan dapat dikombinasikan dengan mooring winch dan warping head pada kapal container, tanker, ro-ro, dan kapal penumpang.
Untuk memenuhi persaratan derek jangkar setiap pabrik mempunyai bentuk sendiri-sendiri dalam pelaksanaannya.
Pada gambar di bawah ini terlihat gambar derek jangkar dengan tenaga penggerak listrik.
Bagian-bagian derek jangkar antara lain terdiri dari :
1. Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektik,
2. Spil/wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat menyangkutkan rantai jangkar pada saat melewatinya,
3. Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau menhubungkan spil dengan mesin,
4. Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak dihubungkan dengan mesin,
5. Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
6. Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada ujung-ujung dari poros utama.
Dasarnya hampir sama dengan derek jangkar dengan tenaga uap di sini perputaran dari roses antaranya disebabkan oleh sebuah ultra motor, melalui poros cacing (worm gear) antara poros motor dan poros cacing terdapat slip coupling, di mana akan memutuskan arus bila motornya mendapat beban yang terlalu besar, sehingga dengan
demikian kumparannya tidak sampai terbakar.
Gambar Anchor dan Mooring Winch
Keterangan Gambar :
  1. Main Shaft
  2. Gear Box
  3. Electric Motor
  4. Warping Drum
  5. Drum (Storage Part)
  6. Drum (Working Part)
  7. Gypsy Wheel
  8. Control Lever for the band brake
  9. Clutch with Control Lever
Gambar Kopling Pooros inti pada posisi menyambung dan putus
Keterangan Gambar :
  1. Bearing     2. Sliding Claw     3. Fix Claw
Selama dalam keadaan bekerja seperti biasa, maka gerak penggeseran dari poros ulir itu tertahan oleh per yang cukup kuat.  Besar kecilnya kebutuhan daya windlass sangat ditentukan oleh bobot jangkar dan kecepatan penarikan jangkar. Penentuan daya penarikan dihitung ketika windlass tersebut dibebani oleh 2 jangkar yang ditarik secara bersama sama.
Gambar Winch yang dipasang di buritan kapal
Gambar  winch yang sedang bekerja menggululng tali tambat. Perhatikan posisi penggulungan gipsy winch rantai jangkar yang tidak ikut bergerak ketika gipsy winch tali tambat menggulung/berputar.
Gambar  nama komponen windlass
Fungsi dari Warping Drum ialah untuk menggulung tali tambat cadangan, menyusun tali tersebut dan mengencangkan tali pada bollard. Selain itu juga berfungsi untuk menggerakkan kapal ketika kapal di pelabuhan pada jarak yang pendek. Jika warping drum tidak digunakan, maka gipsy penggulung dan drum penggulung tidak boleh di hubungkan ke poros utama yang mana poros tersebut berhubungan dengan gipsy rantai jangkar .

2. Type Windlass
2.1     Horizontal windlass
Adalah type windlass yang mempunyai poros (poros dari wildcat, gearbox utama, dan gypsy head) yang horizontal dengan deck kapal. Windlass horizontal digerakan oleh motor hidrolis dan motor listrik ataupun oleh mesin uap. Windlass jenis ini lebih murah dalam pemasangannya tapi dibutuhkan perawatan yang lebih sulit karena permesinannya yang berada diatas deck dan terkena langsung dengan udara luar dan gelombang.
2.2     Vertikal windlass
Vertikal windlass adalah type windlass yang mempunyai sumbu poros dari wildcat yang arahnya vertikal terhadap deck kapal. Biasanya motor penggerak dilengkapi gigi, rem dan permesinan lain yang letaknya dibawah deck cuaca dan hanya wildcat dan alat control saja yang berada diatas deck cuaca. Hal itu memberikan keuntungan, yaitu terlindunginya permesinan dari cuaca. Keuntungan lainnya adalah mengurangi masalah dari relative deck defleksion dan menyerdehanakan instalasi dan pelurusan dari windlass. Untuk mneggulung  tali tambat (warping), sebuah capstan disambungkan pada poros utama diatas windlass. Windlass vertikal mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam menarik jangkar dan pengaturan mooring.
3. Pertimbangan-pertimbangan dalam desain
3.1     Kesesuaian wildcat dan rantai jangkar
Besarnya diameter pitch dari wildcat tergantung dari besarnya ukuran rantai jangkar dan jumlah whelps pada wildcat. Ukuran dari rantai dan wildcat sangat penting, biasanya ukuran akhir dari rantai atau tegangan yang dialami digunakan sebagai patokan dalam pemasangan rantai yang baru maka harus ada toleransi ukuran rantai karena tegangan.
3.2     Untuk horizontal windlass, pipa rantai yang membawa rantai kedalam chain locker harus berada dibawah windlass
3.3     Rem windlass harus dapat menghentikan rantai dan jangkar dalam waktu dua detik setelah rem diaktifkan. Dalam periode waktu tersebut , rem mengabsorbsi seluruh energi kinetik yang dihasilkan olegh rantai dan jangkar, dan permukaan rem biasanya menjadi panas, oleh karena itu harus digunakan material yang kuat. Untuk hasil yang maksimum, maka rem harus mengelilingi ‘Brake Drum’ denga sudut mendekati 360 derajat.
3.4     Chain count (penghitung rantai) dapat dipasang pada windlass sebagai pengukur panjang rantai yang telah dilepaskan. Hasil pengukuran tesebut dimunculkan pada wheel house sehingga jika kedalaman laut diketahui, maka dapat dipastikan keamanan penggunaan jangkar.


CAPSTAN  (MESIN PENARIK TALI TAMBAT)
  • Adalah Drum vertikal yang digerakkan oleh motor untuk  penambatan/menarik kapal di dermaga yang akan berlabuh .
  • Macam-macam tenaga motor penggeraknya yaitu :
    • Steam drive.
    • Electric drive.
    • Hydraulic drive.
    • Peletakan motor penggerak capstan yaitu di bawah dek untuk untuk menghindari lingkungan yang beragam dan terlindung dari cuaca.
    • Capstan adalah terbuat dari caststeel atau steel yang di las.
    • Penggerakkan capstan bisa dengan gear reduksi atau dikopling langsung dengan motornya. Seperti yang tergambar sebagai berikut :
      • Persyaratan CAPSTAN :
        • Dapat digerakkan dua arah.
        • Dapat dioperasikan dengan tangan apabila penggerak utama terganggu.
        • Kecepatan mengulur tali 70-80 fpm, kecepatan menarik (berbeban) ± 30 fpm.
        • Kekuatan motor harus dapat berfungsi pada Full Load. Kekuatan daya tarik 75%  dari kekuatan maksimal.
  • Capstan dibuat berdasarkan beberapa komponen pokok, yaitu :
    • Kemampuan/Reliability.
    • Kekasaran.
    • Tahan air.
    • Pertimbangan lain-lain seperti ekonomis, kebisingan, berat dsb adalah hal –hal yang dinomorduakan.
      • Perhitungan pada CAPSTAN.



Jangkar digerakkan oleh perangkat mesin (windlass). Windlass terdapat pada forecastle deck yg

terhubung ke bawah deck yg merupakan ruang penyimpan rantai ( chain locker).  Berikut sketsa

instalasi windlass-anchore.

gambar. windlass

ket. gambar.
bagian2 Windlass (mesin derek jangkar kapal):
1. Mesin/motor yang digerakan oleh diesel/elektik,
2. Spil/wildcat merupakan gulungan/thromol yang dapat menyangkutkan rantai jangkar pada

saat melewatinya,
3. Kopling atau peralatan yang dapat melepaskan atau menhubungkan spil dengan mesin,
4. Band rem untuk mengendalikan spil apabila tidak dihubungkan dengan mesin,
5. Roda-roda gigi, dihubungkan dengan poros,
6. Tromol/gypsies, untuk melayani tros kapal dipasang pada ujungujung dari poros utama.

Dasarnya hampir sama dengan derek jangkar dengan tenaga uapnya di sini perputaran dari

roses antaranya disebabkan oleh sebuah ultra motor, melalui poros cacing (worm gear) antara

poros motor dan poros cacing terdapat slip coupling, di mana akan memutuskan arus bila

motornya mendapat beban yang terlalu besar, sehingga dengan demikian kumparannya tidak

sampai terbakar. Selama dalam keadaan bekerja seperti biasa, maka gerak penggeseran dari

poros ulir itu tertahan oleh per yang cukup kuat.




Perbedaan cara kerja dan instalasi derek dengan sistim  Deck Crane Vs Derek boom


.........................................to be continue....................................

Twin span tackle derrick for heavy loads

1.portal mast (or portal derrick post),
2.cross tree (or upper transverse beam),
3.mast head cargo lead block bearing bracket,
4.mast head span bearing bracket,
5.mast head span lead block bearing bracket,
6.king post,
7. heavy derrick boom
8.derrick head span fitting,
9.derrick head cargo fitting,
10.derrick heel fitting,
11.gooseneck trunnion,
12.cargo winch,
13.cargo runner (or cargo rope, or hoisting rope, lifting rope, or cargo fall),
14.mast head cargo lead block,
15.cargo lead block trunnion,
16.derrick head built-in sheave
17.shackles,
18.upper cargo (purchase) block (or derrick head cargo (purchase) block),
19.lower cargo block (or lower cargo purchase block),
20.becket,
21.ramshorn hook,
22.cargo tackle,
23.span winches (used also for slewing motions),
24.span ropes,
25.mast head span lead block,
26.span lead block trunnion,
27.derrick head span (purchase) block (or lower span (purchase) block),
28.span triangle plate,
29.swivel,
30.span block trunnion,
31.double connecting fork,
32.mast head span (purchase) block (or upper span (purchase) block),
33.span/slewing tackles,


Union purchase rig




1.portal mast (or portal derrick post),
2.cross tree (or upper transverse beam),
3.derrick boom positioned over the hatch (inboard boom),
4.derrick boom positioned outside the ship (outboard boom),
5.derrick heel gooseneck fitting,
6.derrick head fitting,
7.cargo winches,
8.cargo runners (or married falls),
9.cargo triangle plate,
10.cargo hook,
11.slings,
12. fixed (or standing) span ropes,
13.mast head span fitting,
14.schooner guy tackle (or boom head guy tackle),
15.preventer (or standing) guys,
16.slewing guy tackles (or vang tackles),
17.upper slewing guy pendants,
18.lower slewing guy pendants,
19.belaying (or horn) cleat,
20.deck eyeplates,




LAMPIRAN :

1.  BUREAU VERITAS Rules for the Classification of the steel ship – Section 4 –
EQUIPMENT
2.  BIRO KLASIFIKASI INDONESIA Rules for the Classification and construction
of Seagoing steel ship – Section 18 – EQUIPMENT
3.   SHIP KNOWLEDGE A MODERN ENCYCLOPEDIA
4. www.kapalcargo.blogspot.com
5. www.masilh4m.wordpress.com

5 komentar:

  1. Kunjungan malam.
    mantap bal, ayo..ayo....posting terus!!!!!
    nah episode selanjutnya nih yang seru "Perbedaan cara kerja dan instalasi derek dengan sistim Deck Crane Vs Derek boom"

    BalasHapus
  2. makasih kunjungannya yud,
    ini kebetulan ada tugas kuliah , jd sekalian posting aja,. hehe

    BalasHapus
  3. tugas manajemen perlengkapan lo taro sini bal. PARAH, copy ah....

    BalasHapus
  4. masih kurang pada gambar mas bro

    BalasHapus

beri komentar