Manusia ingin hidup dikelilingi kesenangan dan enggan terpuruk dalam jalanan becek penuh kesulitan. Tapi hidup dikendalikan oleh Allah Al Qodir. Di sela-sela nikmat yang Dia berikan, Allah berkehendak memberi kesulitan-kesulitan. Walaupun Allah mengadakan kesulitan-kesulitan dalam hidup manusia, semua kesulitan itu ujungnya demi kebaikan manusia itu sendiri.
Ada beberapa hikmah yang Allah sembunyikan di balik tiap kesulitan :
- Allah hendak menguji keteguhan iman hamba-Nya
- Allah hendak melihat sejauh mana kesabaran hamba-Nya
- Allah hendak melimpahkan karunia kepada hamba-Nya
- Kesulitan Allah didatangkan untuk memilih siapa yang layak mendapat karunia surga dan siapa yang tidak.
Ada beberapa hal yang biasa dilakukan untuk membangun sikap mental yang positif dalam rangka menghadapi masalah hidup :
- Tegar Menghadapi Kesulitan.
Memahami posisi kesulitan dalam kaca mata yang benar, Insya Allah akan meringankan kita dalam mensikapi kesulitan itu sendiri.
Pertama, harus disadari bahwa realita hidup yang kita jalani ini adalah pergulatan menghadapi kesulitan.
Kedua, kesulitan hádala milik semua orang.
Ketiga, kesulitan hádala sunatulloh, yaitu suatu hukum yang telah Allah tetapkan secara hermanen.
Keempat, kadar kesulitan yang menimpa setiap orang setara dengan kesanggupannya untuk menghadapi kesulitan itu.
Kelima, di balik setiap kesulitan ada kemudahan
Ada suatu ungkapan : “Jika ingin jadi pohon kelapa, harus berani menghadapi tiupan angin. Namun jika takut ditiup angin, jadi saja rumput dan siaplah untuk diinjak – injak.”
- Mengambil hikmah Kesulitan
Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dari tiap – tiap kesulitan :
- Kesulitan akan menghasilkan pengetahuan.
- Kesulitan akan menempa kekuatan manusia.
- Kesulitan hádala tangga untuk meraih prestasi.
- Aneka kesulitan itu menjadi sarana bagi Allah untuk memberi balasan pahala bagi hamba-Nya.
Seseorang yang emosional akan menjawab dengan cepat setiap kesulitan di hadapannya dengan amarah. Adapun sikap hikmah dibangun di atas kesabaran, ketenangan dan kritis atas tiap – tiap perkara yang ditemui baik pahit maupun manis.
Bagi ahli hikmah, kesulitan hádala sumber ilmu yang tak pernah putus mengalir. Hidup di atas hikmah tak ubahnya seperti hidup di bawah naungan pelita yang cahayanya bersinar terang.
- Gigih Mencari Ilmu
Sebenarnya kesulitan itu tidak ada; yang ada adalah orang yang tidak mempunyai ilmu untuk memecahkan persoalan sulit yang ia hadapi, (dipandang dari segi ikhtiar manusia untuk menghadapinya dan dipandang dari sudut sunatulloh, kesulitan itu ada).
Kalau ingin memperoleh ilmu yang bermanfaat dan tidak tertimpa keburukan dengan ilmu itu, kita mesti bersungguh – sungguh mengetahui motivasi relajar, proses relajar dan pemanfaatan ilmu yang diperoleh.
Dengan adanya ilmu, sangat membantu seseorang dalam kemudahan dan juga dia bisa menyiapkan jurus – jurus penawar kesulitan itu serta bisa bersiasat mengindari pukulan – pukulan kesulitan yang datang silih berganti.
“Dan siapa yang menempuh suatu jalan yang padanya dia dapatkan ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju surga.”( H. R. Muslim )
Bertekun – tekun diri dengan ilmu iman akan membimbing kaki kita berjalan menuju rahmat Allah di surga. Sedang bertekun – tekun diri dengan ilmu teknis akan memudahkan kita dalam urusan – urusan keduniaan.
- Berani Mengambil Resiko
Di antara sikap yang merugikan dalam upaya menghadapi problem hidup adalah sikap ragu-ragu. Para peragu ingin sukses dan mendapat kemudahan, hanya saja mereka sangat takut untuk menempuh resiko.
Keburukan sikap ragu – ragu :
- Sikap ragu menyebabkan orang terlambat bertindak.
- Keraguan kerap membuat orang melakukan kekeliruan-kekeliruan yang sebenarnya tidak perlu.
- Dari kerja yang disertai keraguan, tidak akan muncul hasil maksimal.
- Kebiasaan ragu akan membuat orang menjadi pakar dalam soal penyesalan.
“Jika engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang – orang yang bertawakal.”( Q.S. Ali Imron : 159 )
Kita tidak perlu merinci setiap tahapan peristiwa yang akan terjadi di hadapan kita. Kita cukup sempurnakan usaha dan kuatkan tekad. Sesudah itu, hitam putihnya hasil, kita serahkan sepenuhnya kepada Allah.
- Tenang Dalam Bertindak
Seseorang yang bekerja bersama ketenangan sebenarnya sedang berdiri di atas beberapa kemuliaan :
- Sikap tenang adalah cermin sikap dewasa
- Sikap tenang adalah cermin sikap sabar
- Ketenangan merupakan simbol akal sehat
- Ketenangan juga tanda seseorang bertindak bijaksana
Kita butuh berpikir sejenak sebelum melangkah menempuh suatu tindakan. Berpikir yang benar ádalah berpikir untuk bertindak. Setelah berpikir satu dua kemungkinan resiko yang akan dihadapi, segera diputuskan untuk membuat suatu tindakan. Jika kita telah memikirkan resiko dan hasil dari tindakan itu hádala keburukan, maka kita tidak akan menyesal, sebab sebelumnya telah membuat pertimbangan.
“Sesungguhnya Allah itu tenang. Dia mencintai ketenangan. Dan Dia memberi di atas ketenangan apa yang tidak Dia berikan di atas kekerasan (ketergesa – gesaan) dan tidak pula di atas segala sesuatu yang lain selain ketenangan.”( H. R. Muslim )
- Membiasakan Diri Bekerja Keras
Banyak keburukan hanya karena kita kurang maximal dalam berusaha :
- Kegagalan membekaskan rasa pahit
- Kegagalan menghanguskan banyak kebaikan
- Kegagalan membuat kita tergilas oleh perubahan
- Kegagalan bisa meninggalkan penyesalan dan truma mendalam
- Kegagalan akibat kerja asal – asalan akan meninggalkan konflik
- Kegagalan akibat kerja asal – asalan tidak akan membuahkan hikmah
Sebab – sebab kegagalan :
- Orang kurang maksimal dalam berusaha
- Melalaikan sarana – sarana yang semestinya dimanfaatkan untuk meraih keberhasilan
- Kurang dewasa dalam mengembangkan budaya usaha, cenderung berpikir individual, bersikap egosentris dan terlalu berhitung untung – rugi.
Ciri kerja maksimal yaitu ketika kita sudah kehabisan sama sekali jurus untuk menghadapi persoalan-persoalan di hadapan kita. Ketika seluruh jalur-jalur pemecahan masalah sudah buntu, barulah secara terhormat kita berhak angkat tangan. Kita tidak boleh memaksakan diri sehingga jatuh dalam kondisi menganiaya diri sendiri.
Ketika usaha sudah maksimal, tangan sudah diangkat tanda tak sanggup, doa dan pasrah diri semat ditujukan pada Allah, maka saat itu pertanda datangnya pertolongan Allah (nashrulloh) sudah dekat. Jika kita ikhlas, sabar dan senantiasa sungguh-sungguh, Allah tidak akan menyia-nyiakan kebaikan ini.
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga padahal belum datang pada kalian cobaan sebagaimana orang-orang sebelum kalian? Mereka telah tertimpa malapetaka dan kesengsaraan serta digoncang (dengan bermacam-macam goncangan) hingga berkata rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya : “Kapan datangnya pertolongan Allah?”Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.” ( Q.S.Al Baqoroh : 214 )
- Menikmati Indahnya Kesulitan
Ada dua macam kesalahan sikap ketika berhadapan dengan kesulitan :
- Larut dalam suasana sedíh akibat kesulitan itu
- Memandang situasi sulit yang berkembang dengan memakai kaca mata orang lain yang ideal.
Kiat efektif untuk mengatasi masalah seperti itu : “nikmati saja semua keruwetan itu dengan senang hati.” Kiat itu baru akan bisa praktekan jika kita telah meninggalkan sikap negatif di atas.
Kita bisa menikmati indahnya kesulitan jika :
- Kita sanggup ikhlas merelakan segala sesuatu yang kita cintai untuk kembali ke sisi Pemilik semula.
- Kita sanggup bertahan dengan ketegaran diri, tidak terpengaruh situasi apapun yang dihadapi orang lain.
Manfaat dari sikap menikmati ini :
- Setiap kesulitan akan terasa ringan
- Menikmati kesulitan adalah kiat tanpa stress
- Dengan sikap menikmati, setiap keruwetan akan teratasi tanpa menimbulkan dampak buruk
- Sikap menikmati akan mendorong orang lain bersikap hormat dan menghargai diri kita.
Kita tidak akan bisa menekuni suatu pekerjaan dengan baik jika kita hanya mencari rasa manisnya saja dan tidak punya kerelaan diri untuk memerima kenyataan yang pahit.
Mengalirisme berarti ikut hanyut bersama aliran nasib yang berjalan ( nerimo ing pandum ). Ini karena :
- Dia telah keletihan dalam menata hidupnya
- Orang itu biasanya dalam suasana tenang, damai, serba cukup dan bermacam – macam suasana enak lainnya.
Menikmati adalah menyikapi tiap-tiap kesulitan dengan penuh ikhlas dan tetap dalam kesadaran tinggi untuk menyelesaikan kesulitan itu sebaik – baiknya.
Mengalirlah anda bersama cita-cita besar anda untuk berbahagia di dunia ini dan kelak di akhirat di sisi Allah SWT.
Pilar agung sikap menikmati kesulitan :
- Ridho pada ketentuan Allah
- Qona’ah dengan pemberian Allah
- Syukur atas nikmat yang telah Allah karuniakan.
- Menjalin Kerja Sama Yang Saling Menguntungkan
Dalam kerja sama, seseorang dituntut untuk melakukan dua kebaikan sekaligus :
1. Dia harus bersedia secara tulus membagi kebaikan yang dia miliki kepada orang lain
2. Dia harus ikhlas hati dengan kekurangan – kekurangan yang dijumpai pada orang lain
Kebaikan kerja sama :
- Terjadi hubungan saling menguatkan antara berbagai pihak yang terlibat dalan kerja sama itu
- Terjalin upaya saling mengisi
- Ditemukan adanya upaya untuk saling menjaga
- Terbina hubungan yang saling melengkapi
Amalan yang begitu ditekankan Rosulullah dalam rangka menjalin hubungan kebersamaan adalah silaturahmi. Dengan silaturahmi, kesulitan saling dibagi, persoalan hidup dipecahkan bersama, peluang – peluang keuntungan dibuka, juga ikatan – ikatan kerja sama saling dibina.
Kiat untuk memajukan silaturahmi :
- Carilah sebanyak – banyaknya saudara
- Peliharalah hubungan yang sudah ada
- Di atas ikatan silaturahmi itu, kembangkan budaya kerja sama
- Kembangkan akhlakul qorimah untuk menghadapi kemungkinan konflik
- Tekun Berdoa Kepada Allah
Doa adalah fasilitas yang telah Allah sediakan agar kita manfaatkan untuk menghadapi masalah dalam bentuk apapun setelah berikhtiar.
Beberapa kebaikan doa :
- Manusia bisa minta apa saja yang dia butuhkan dalam hidupnya
- Meringankan proses yang mesti dijalani
- Merasakan manisnya buah usaha yang dia jalani
- Jalan tanpa resiko frustasi
Doa akan menuntun pada dua kemuliaan sikap :
- Sabar dalam mensikapi kegagalan adalah sikap yang baik
- Akal sehat dalam memahami realita hidup melahirkan kesadaran bahwa sukses itu hanya diperoleh setelah perjuangan
Jika diterima doanya, mereka sikapi sebagai nikmat Allah. Jika tidak, mereka masih berbaik sangka kepada Allah. “Mungkin Allah memilihkan yang paling baik akibatnya bagiku. Jika apa yang kuingini terwujud, boleh jadi banyak keburukan yang akan mengikutinya.”
- Mengembangkan Sikap Tawakal
Hasil dari setiap usaha hanyalah dua, baik atau buruk. Jika Allah mengkaruniakan kebaikan, itu membuatnya bersyukur, sebaliknya jika Allah memberinya musibah, ia bersabar. Itulah sikap tawakal.
“Dan siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia mencukupinya.” ( Q.S. Al Thalaq : 3 )
“ Dan benar – benar akan Kami berikan cobaan pada kalian dengan sesuatu yang berupa kesulitan, kelaparan dan kekurangan akan harta jira dan buah – buahan. Maka berikan kabar gembira bagi orang – orang yang penyabar. “ ( Q.S. Al Baqoroh : 155 )
“ Tidaklah Allah membebani seseorang melainkan dengan kesangupannya.” ( Q.S. Al Baqoroh : 286 )
“ Dia memberi al hikmah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barang siapa diberi al hikmah itu, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang amat banyak. Dan tidaklah yang mampu mengingat ( pelajaran ), melainkan hanya orang – orang yang cendikia “ ( Q.S. Al Baqoroh : 269 )
“ Sesungguhnya kalian dibangkitkan ( ke muka bumi ini ) untuk memudahkan dan tidak kalian dibangkitakan untuk mebuat kesukaran “ ( H.R. Bukhori )
“ Wahai orang – orang beriman, takutlah kalian kepada AllAh. Dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk ( bekal ) hari esok ( kiamat ). Takutlah kalian pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan “ ( Q.S. Al Hasyr : 18 )
“ Dan janganlah kalian iri hati terhadap apa yang dikaruniakan oleh Allah kepada sebagian yang lain lebih banyak dari sebagaian yang lain. Bagi laki – laki ada bagian dari yang mereka usahakan dan bagi perempuan ada juga bagian sadari yang mereka usahakan. Dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu “ ( Q.S. An Nisa : 32 )
“ Bukanlah orang kuat itu karena bergulat. Sesungguhnya orang yang kuat itu adalah yang mampu menguasai diri ketika dia sedang marah “ ( H.R. Buhhori – Muslim )
“ Tolong menolonglah kalian dala berbuat kebajikan dan takwa. Dan janganlah kalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan “ ( Q.S. Al Maidah : 2 )
“ Wahai orang – orang yang beriman mintalah ( kalian ) akan pertolongan Allah dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang – orang yang sabar “ ( Q.S. Al Baqoroh : 153 )
“ Diwajibkan atas kalian berperang padahal itu kalian benci. Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian. Boleh jadi kalian menyukai sesuatu ( tidak pergi berperang ), padahal itu buruk bagi kalian. Dan Alloh mengetahui sedang kalian tidak “ ( Q.S. Al Baqoroh : 216 )
Rasululloh pernah berpesan kepada Ibnu Abbas :
“ ( Wahai anak ), jagalah perintah Alloh, maka engkau akan menjumpai-Nya selau di hadapanmu. Terus kenalilah Alloh di waktu lapang, maka Dia akan mengenalimu di waktu sempit. Ketahuilah apa yang ( ditaqdirkan ) terlepas darimu tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang ( ditaqdirkan ) akan menimpamu, tidak akan berlepas darimu. Ketahuilah, pertolongan itu ada bersama kesabaran, dan kegembiraan itu ada bersama kesusahan dan bersama kesulitan ada kemudahan “
RENUNGAN DIRI
Di suatu ketika
terbersit suara hatiku menggema
punya cita – cita
tuk mengubah bangsa dg serta - merta
namun hatiku kecewa
karena bangsaku tiada berubah
kini kuurung niatan hati ini
biarlah kuubah diri sendiri
kumulai dari diri sendiri
kumulai dari yang paling kecil
takkan pernah aku menunda – menunda
kan kumulai saat ini juga
beginilah harusnya diri kita
bila ingin bangsa ini berubah
jangan saling salah menyalah
lebih baik salahkan diri segera
TATUN, 28 Juni 2004